BAB I
KAJIAN PUSTAKA
1.1. Latar
Belakang
Fenomena pelonjakan harga bahan
pokok (sembako) pada saat sebelum panen, merupakan sebuah masalah yang seolah
telah menjadi budaya dari tahun ke tahun. Di antara bahan pokok (sembako) yang
ada, kenaikan harga yang paling
signifikan terjadi pada bahan makanan pokok masyarakat yaitu beras.
Permasalahan ini yang kami coba analisis, karena
kenaikan harga beras dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di masyarakat.
Seperti ekonomi, politik, sosial, dan lain sebagainya. Karena beras merupakan
makanan pokok masyarakat, kenaikan harga yang
sedikit saja, akan menimbulkan banyak permasalahan di masyarakat. Hal ini sangat meresahkan para konsumen yang
menggunakan beras sebagai makanan pokok mereka.
1.2.Rumusan Masalah
1.
Apa penyebab kenaikan beras ?
2.
Bagaimana dampak kenaikan harga
beras ?
3.
Bagaimana solusi mengatasi
masalah kenaikan harga beras ?
1.3.Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan
untuk:
1 .Menambah wawasan para pembaca
2 .Ingin mencari solusi atas
permasalahan yang sedang terjadi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Pasar
Menurut pengertian umum, pasar adalah tempat bertemunya permintaan dan
penawaran barang/jasa. Pada dasarnya, pasar dapat digolongkan menurut
unsur-unsur yang terdapat dalam pasar, barang yang diperjualbelikan, waktu
terjadinya, luas wilayah, dan strukturnya. Pada pembelanjaan kali ini akan
dibahas pasar menurut strukturnya. Dipandang dari dari organisasi pasar atau
strukturnya, bentuk pasar dibedakan menjadi dua macam.[1]
B. Persaingan pasar sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau
pun pembeli didak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
Ciri-ciri
pasar persaingan sempurna, antara lain:
1.
Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga price taker berarti suatu perusahaan yang ada didalam pasar tidk
dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam
pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar.
2.
Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami
kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan
mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan
di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan
yang diinginkannya tersebut.
3.
Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai
perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama
atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang
dihasilkan suatau perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya.
4.
Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan
tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga.sifat ini meliputi dua aspek,
yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah
relatif kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam
pasar.
5.
Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna
dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan
bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna
mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku
dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.[2]
Kelemahan dan
kelebihan pasar persaingan sempurna:
1.
Kelebiahan pasar persaingan sempurna, antara lain:
a)
Pembeli sangat mengetahui harga
pasar sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau kekecewaan.
b)
Konsumen merasa sejahtera, karena
bebas memasuki pasar.
c)
Terdapat persaingan murni, karena
barang yang diperjualbelikan homogen
d)
Harga cenderung stabil karena
keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya.
e)
Mudah memilih atau menentukan
barang yang diperjualbelikan.
f)
Barang yang diproduksi dapat
diperoleh dengan ongkos yang serendah-rendahnya.
2.
Kelemahan pasar persaingan sempurna, anatar lain:
a)
Hanya terdapat satu atau dua
industri/pasar yang mendekati persaingan sempurna, sedang sektor yang lain
banyak ketidaksempurnaan.
b)
Terdapat faktor eksternal yang
tidak diperhitungkan dalam posisi kesejahteraan optimum konsumen.
c)
Tidak ada barang subtitusi karena
bersifat homogen.[3]
BAB III
PEMBAHASAN
Kenaikan
harga beras seperti sekarang ini, adalah masalah yang sering sekali terjadi di
daerah Trimurjo, dimana kebutuhan akan beras terus meningkat dan persediaan
beras semakin menipis. Kenaikan harga beras dapat disebabkan oleh beberapa
faktor dan hampir setiap tahunnya permasalahan tentang kenaikan harga beras ini
menjadi salah satu topik yang paling sering dibicarakan karena akibat kenaikan
harga beras banyak sekali komentar-komentar dari berbagai pihak.
Dari
analisis yang telah dilakukan dapat kita ketahui jika penyebab kenaikan harga
beras pada masa sebelum panen raya adalah:
1.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga Beras:
1) Hukum
Permintaan dan Penawaran
Salah satu hal
yang menyebabkan harga barang terus merangkak naik adalah prinsip ”supply
dan demand”. Seperti salah satu hukum ekonomi yang mengatakan bahwa
apabila permintaan meningkat dan barang tidak ada maka akan cenderung terjadi
kenaikan harga barang.
Saat ini harga beras terus melonjak naik hal ini
disebabkan banyak petani beras yang gagal panen. Gagal panen ini menyebabkan
jumlah beras di pasar menurun sedangkan permintaan tetap atau mungkin
meningkat.
2)
Harga Melambung Akibat Ekonomi
yang Buruk
Harga yang terus menerus mengalami kenaikan menjadi masalah di tatanan
masyarakat, karena kenaikan harga tidak sesuai dengan pendapatan yang di
hasilkan masyarakat. Hal ini di sebabkan karena perekonomian yang sangat buruk.
Apabila penghasilan masyarakat sesuai kenaikan harga-harga, mungkin
kenaikan harga bukan menjadi masalah bagi masyarakat. Tetapi perekonomian yang
buruk ini tidak mungkin mewujudkan pendapatan masyarakat sesuai. Masyrakat
(rakyat miskin) adalah kelompok masyarakat yang paling merasakan kesengsaraan
apabila terjadi kenaikan harga.
3) Peranan Pemerintah dalam Pengendalian Ekonomi Pasar.
Ada beberapa hal yang membuat kenaikkan harga-harga bahan pokok di pasar,
antara lain:
a.
Permainan di tingkat tengkulak,
distributor yang melenyapkan suplai barang di pasaran
b.
Sistem permintaan dan penawaran
sangat bebas, tidak ada adab/perilaku yang berpijak pada akhlak mulia yang
mengutamakan masyarakat sebagai pihak yang dipenuhi kebutuhannya alias terlalu
kapitalis.
c.
Pemerintah/penguasa sebagai pihak
pengatur tidak berperanan penting dalam mengendalikan ekonomi rakyat, yang
seharusnya berkuasa penuh dalam memberikan jaminan akan kebutuhan dasar
rakyatnya. Seperti sembako sehingga harga-harga terlalu bebas diserahkan oleh
pasar sebagai pengendali utama, kalaupun ada operasi pasar sifatnya sebagai shock
therapy saja.[4]
2.
Dampak Kenaikan Harga Beras,
anatara lain:
1)
Peningkatan harga beras menyebabkan semakin
besarnya proporsi pengeluaran pangan untuk beras dengan semakin rendahnya
strata pendapatan.
2)
Peningkatan harga beras
menyebabkan proporsi pengeluaran pangan untuk beras lebih besar pada daerah
pedesaan daripada daerah perkotaan.
3) Peningkatan
harga beras tidak memberi perubahan yang besar terhadap jumlah beras yang
dikonsumsi, namun memberi perubahan yang besar terhadap kualitas beras yang dikonsumsi.
4) Elastisitas
permintaan beras rumah tangga berpendapatan rendah lebih elastis daripada rumah
tangga berpendapatan tinggi.
5) Elastisitas
permintaan beras rumah tangga di daerah pedesaan lebih elastis daripada daerah
perkotaan.
6) Pengetahuan
masyarakat tentang program diversifikasi pangan masih rendah.[5]
3.
Solusi Mengatasi
Kenaikan harga beras, antara lain:
1)
Memastikan
mekanisme pasar dengan keadaan yang sehat dan baik.
Kuncinya adalah penegakan hukum
ekonomi Islam dan transaksi khususnya terkait dengan produksi, distribusi,
perdagangan dan transaksi,
juga dengan melarang dan menghilangkan semua distorsi pasar seperti penimbunan,
penaikan atau penurunan harga yang tidak wajar untuk merusak pasar;
meminimalkan informasi asimetris dengan menyediakan dan meng-up-date informasi
tentang pasar, stok, perkembangan harga, dan
sebagainya, pelaksanaan fungsi qadhi hisbah
(hakim ketertiban publik) secara aktif dan efektif dalam memonitor transaksi di
pasar; dan sebagainya.
2)
Menjaga
Keseimbangan supply dan demand (penawaran dan permintaan)
Jika terjadi ketidakseimbangan supply
and demand, yakni harga naik-turun dengan drastis, negara dalam Islam,
melalui lembaga pengendali seperti Bulog, segera menyeimbangkannya dengan
mendatangkan komoditi dari daerah lain.
3)
kebijakan di Sektor Hulu
yaitu kebijakan untuk meningkatkan
produksi pertanian melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi
ditempuh dengan jalan penggunaan sarana produksi pertanian yang lebih baik.
4)
Kebijakan di Sektor Industri Pertanian.
Negara
hanya akan mendorong berkembangnya sektor riil saja, sedangkan sektor non riil
yang diharamkan seperti bank riba dan pasar modal tidak akan diizinkan
melakukan aktivitas. Sebab sektor non riil hanya membuat masyarakat menyimpan
dananya di bank demi bunga. Akibatnya, uang tidak berputar semestinya,
pertumbuhan barang dan jasa pun menjadi mandek, akhirnya terjadilah inflasi.
Dengan kebijakan ini, maka masyarakat atau para investor akan terpaksa ataupun
atas kesadaran sendiri akan berinvestasi pada sektor riil semata, baik
industri, perdagangan ataupun pertanian. Karena itu sektor riil akan
tumbuh dan berkembang secara sehat sehingga akan menggerakkan roda-roda
perekonomian.[6]
BAB IIV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kenaikan harga beras disebabkan oleh banyak faktor tidak hanya dari
kegagalan panen saja melainkan ada juga faktor yang disebabkan oleh para
pelaku-pelaku ekonomi yang melakukan ecurangan dalam bermuamalah.
Solusi dari kenaikan harga beras yang terus meningkat ini adalah dengan
cara membenarkan tatanan pasar dan distributor dalam penyaluran stock bahan
pangan dan mulai membenahi sektor pertanian yang masih kurang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sadono sukirno, Mikro
Ekonomi, (Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada,2008),hlm.231-233.
http://www.muslimdaily.net/opini/solusi-islam-atasi-krisis-beras.html#
[1] http://arisnovianti.blogspot.co.id/2013/05/makalah-kenaikan-harga-beras-menjelang.html
[3] http://arisnovianti.blogspot.co.id/2013/05/makalah-kenaikan-harga-beras-menjelang.html
[4] http://www.pendidikanekonomi.com/2013/04/studi-kasus-permintaan-dan-penawaran.html
[5]https://www.researchgate.net/publication/42348976_Dampak_Peningkatan_Harga_Beras_Terhadap_Pola_Pengeluaran_Pangan_Pada_Beberapa_Strata_Pendapatan_Studi_Kasus
[6] http://www.muslimdaily.net/opini/solusi-islam-atasi-krisis-beras.html#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar