Rabu, 06 Januari 2016

makalah kenaikan harga beras




BAB I
KAJIAN PUSTAKA

1.1. Latar Belakang
Fenomena pelonjakan harga bahan pokok (sembako) pada saat sebelum panen, merupakan sebuah masalah yang seolah telah menjadi budaya dari tahun ke tahun. Di antara bahan pokok (sembako) yang ada, kenaikan harga  yang paling signifikan terjadi pada bahan makanan pokok masyarakat yaitu  beras.
Permasalahan ini yang kami coba analisis, karena kenaikan harga beras dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di masyarakat. Seperti ekonomi, politik, sosial, dan lain sebagainya. Karena beras merupakan makanan pokok masyarakat, kenaikan harga yang  sedikit saja, akan  menimbulkan banyak  permasalahan di masyarakat. Hal ini sangat meresahkan para konsumen yang menggunakan beras sebagai makanan pokok mereka.

1.2.Rumusan Masalah
1.      Apa penyebab kenaikan beras ?
2.      Bagaimana dampak kenaikan harga beras ?
3.      Bagaimana solusi mengatasi masalah kenaikan harga beras ?

1.3.Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1 .Menambah wawasan para pembaca
2 .Ingin mencari solusi atas permasalahan yang sedang terjadi








BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Pasar
Menurut pengertian umum, pasar adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran barang/jasa. Pada dasarnya, pasar dapat digolongkan menurut unsur-unsur yang terdapat dalam pasar, barang yang diperjualbelikan, waktu terjadinya, luas wilayah, dan strukturnya. Pada pembelanjaan kali ini akan dibahas pasar menurut strukturnya. Dipandang dari dari organisasi pasar atau strukturnya, bentuk pasar dibedakan menjadi dua macam.[1]
B.    Persaingan pasar sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli didak dapat mempengaruhi keadaan pasar.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna, antara lain:
1.                  Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga price taker berarti suatu perusahaan yang ada didalam pasar tidk dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar.
2.                  Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut.
3.                   Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatau perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya.
4.                   Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga.sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar.
5.                   Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.[2]
Kelemahan dan kelebihan pasar persaingan sempurna:
1.    Kelebiahan pasar persaingan sempurna, antara lain:
a)                  Pembeli sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau kekecewaan.
b)                  Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.
c)                  Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjualbelikan homogen
d)                 Harga cenderung stabil karena keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya.
e)                   Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjualbelikan.
f)                  Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang serendah-rendahnya.
2.      Kelemahan pasar  persaingan sempurna, anatar lain:
a)               Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar yang mendekati persaingan sempurna, sedang sektor yang lain banyak ketidaksempurnaan.
b)               Terdapat faktor eksternal yang tidak diperhitungkan dalam posisi kesejahteraan optimum konsumen.
c)               Tidak ada barang subtitusi karena bersifat homogen.[3]




BAB III
PEMBAHASAN

Kenaikan harga beras seperti sekarang ini, adalah masalah yang sering sekali terjadi di daerah Trimurjo, dimana kebutuhan akan beras terus meningkat dan persediaan beras semakin menipis. Kenaikan harga beras dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan hampir setiap tahunnya permasalahan tentang kenaikan harga beras ini menjadi salah satu topik yang paling sering dibicarakan karena akibat kenaikan harga beras banyak sekali komentar-komentar dari berbagai pihak.
Dari analisis yang telah dilakukan dapat kita ketahui jika penyebab kenaikan harga beras pada masa sebelum panen raya adalah:
1.         Faktor Penyebab Kenaikan Harga Beras:
1)      Hukum Permintaan dan Penawaran
Salah satu hal yang menyebabkan harga barang terus merangkak naik adalah prinsip ”supply dan demand”. Seperti salah satu hukum ekonomi yang mengatakan bahwa apabila permintaan meningkat dan barang tidak ada maka akan cenderung terjadi kenaikan harga barang.
Saat ini harga beras terus melonjak naik hal ini disebabkan banyak petani beras yang gagal panen. Gagal panen ini menyebabkan jumlah beras di pasar menurun sedangkan permintaan tetap atau mungkin meningkat.
2)      Harga Melambung Akibat Ekonomi yang Buruk
Harga yang terus menerus mengalami kenaikan menjadi masalah di tatanan masyarakat, karena kenaikan harga tidak sesuai dengan pendapatan yang di hasilkan masyarakat. Hal ini di sebabkan karena perekonomian yang sangat buruk.
Apabila penghasilan masyarakat sesuai kenaikan harga-harga, mungkin kenaikan harga bukan menjadi masalah bagi masyarakat. Tetapi perekonomian yang buruk ini tidak mungkin mewujudkan pendapatan masyarakat sesuai. Masyrakat (rakyat miskin) adalah kelompok masyarakat yang paling merasakan kesengsaraan apabila terjadi kenaikan harga.
3)      Peranan Pemerintah dalam Pengendalian Ekonomi Pasar.
Ada beberapa hal yang membuat kenaikkan harga-harga bahan pokok di pasar, antara lain: 
a.                  Permainan di tingkat tengkulak, distributor yang melenyapkan suplai barang di pasaran 
b.                  Sistem permintaan dan penawaran sangat bebas, tidak ada adab/perilaku yang berpijak pada akhlak mulia yang mengutamakan masyarakat sebagai pihak yang dipenuhi kebutuhannya alias terlalu kapitalis. 
c.                  Pemerintah/penguasa sebagai pihak pengatur tidak berperanan penting dalam mengendalikan ekonomi rakyat, yang seharusnya berkuasa penuh dalam memberikan jaminan akan kebutuhan dasar rakyatnya. Seperti sembako sehingga harga-harga terlalu bebas diserahkan oleh pasar sebagai pengendali utama, kalaupun ada operasi pasar sifatnya sebagai shock therapy saja.[4]
2.         Dampak Kenaikan Harga Beras, anatara lain:
1)       Peningkatan harga beras menyebabkan semakin besarnya proporsi pengeluaran pangan untuk beras dengan semakin rendahnya strata pendapatan.
2)      Peningkatan harga beras menyebabkan proporsi pengeluaran pangan untuk beras lebih besar pada daerah pedesaan daripada daerah perkotaan.
3)      Peningkatan harga beras tidak memberi perubahan yang besar terhadap jumlah beras yang dikonsumsi, namun memberi perubahan yang besar terhadap kualitas beras yang dikonsumsi.
4)      Elastisitas permintaan beras rumah tangga berpendapatan rendah lebih elastis daripada rumah tangga berpendapatan tinggi.
5)      Elastisitas permintaan beras rumah tangga di daerah pedesaan lebih elastis daripada daerah perkotaan.
6)      Pengetahuan masyarakat tentang program diversifikasi pangan masih rendah.[5]

3.         Solusi Mengatasi Kenaikan harga beras, antara lain:
1)      Memastikan mekanisme pasar dengan keadaan yang sehat dan baik.
Kuncinya adalah penegakan hukum ekonomi Islam dan transaksi khususnya terkait dengan produksi, distribusi, perdagangan dan transaksi, juga dengan melarang dan menghilangkan semua distorsi pasar seperti penimbunan, penaikan atau penurunan harga yang tidak wajar untuk merusak pasar; meminimalkan informasi asimetris dengan menyediakan dan meng-up-date informasi tentang pasar, stok, perkembangan harga, dan sebagainya, pelaksanaan fungsi qadhi hisbah (hakim ketertiban publik) secara aktif dan efektif dalam memonitor transaksi di pasar; dan sebagainya.
2)      Menjaga Keseimbangan supply dan demand (penawaran dan permintaan)
Jika terjadi ketidakseimbangan supply and demand, yakni harga naik-turun dengan drastis, negara dalam Islam, melalui lembaga pengendali seperti Bulog, segera menyeimbangkannya dengan mendatangkan komoditi dari daerah lain.
3)      kebijakan di Sektor Hulu
yaitu kebijakan untuk meningkatkan produksi pertanian melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi ditempuh dengan jalan penggunaan sarana produksi pertanian yang lebih baik.
4)      Kebijakan di Sektor Industri Pertanian.
Negara hanya akan mendorong berkembangnya sektor riil saja, sedangkan sektor non riil yang diharamkan seperti bank riba dan pasar modal tidak akan diizinkan melakukan aktivitas. Sebab sektor non riil hanya membuat masyarakat menyimpan dananya di bank demi bunga. Akibatnya, uang tidak berputar semestinya, pertumbuhan barang dan jasa pun menjadi mandek, akhirnya terjadilah inflasi. Dengan kebijakan ini, maka masyarakat atau para investor akan terpaksa ataupun atas kesadaran sendiri akan berinvestasi pada sektor riil semata, baik industri, perdagangan ataupun pertanian. Karena itu sektor riil akan tumbuh dan berkembang secara sehat sehingga akan menggerakkan roda-roda perekonomian.[6]








BAB IIV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kenaikan harga beras disebabkan oleh banyak faktor tidak hanya dari kegagalan panen saja melainkan ada juga faktor yang disebabkan oleh para pelaku-pelaku ekonomi yang melakukan ecurangan dalam bermuamalah.
Solusi dari kenaikan harga beras yang terus meningkat ini adalah dengan cara membenarkan tatanan pasar dan distributor dalam penyaluran stock bahan pangan dan mulai membenahi sektor pertanian yang masih kurang baik.
























DAFTAR PUSTAKA

Sadono sukirno, Mikro Ekonomi, (Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada,2008),hlm.231-233.
http://www.muslimdaily.net/opini/solusi-islam-atasi-krisis-beras.html#


[1] http://arisnovianti.blogspot.co.id/2013/05/makalah-kenaikan-harga-beras-menjelang.html
[2] Sadono sukirno, Mikro Ekonomi, (Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada,2008),hlm.231-233.
[3] http://arisnovianti.blogspot.co.id/2013/05/makalah-kenaikan-harga-beras-menjelang.html
[4] http://www.pendidikanekonomi.com/2013/04/studi-kasus-permintaan-dan-penawaran.html
[5]https://www.researchgate.net/publication/42348976_Dampak_Peningkatan_Harga_Beras_Terhadap_Pola_Pengeluaran_Pangan_Pada_Beberapa_Strata_Pendapatan_Studi_Kasus
[6] http://www.muslimdaily.net/opini/solusi-islam-atasi-krisis-beras.html#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar